Apakah rumah selalu menjadi tempat paling nyaman?
Semua orang melihat hidup Vania sebagai sesuatu yang sempurna.
Hangat, Cemara, Tapi di balik itu, ada cerita yang selama ini disimpan dalam diam. Ada kenangan yang masih terasa begitu nyata, meskipun waktu terus berjalan.
Ada yang hilang. Ada yang berubah. Tapi, bagaimana jika rindu tak pernah benar-benar pergi?
Buku Yang Katanya Cemara adalah suara hati Vania.
Tentang seorang anak yang melihat rumahnya perlahan berubah, tentang rasa kehilangan yang sulit diungkapkan, dan tentang perjalanan memahami arti keluarga di tengah prahara kehidupan.
Ditulis dengan bahasa yang jujur, polos, dan penuh emosi, buku ini membawa pembaca menyelami roller coaster perasaan seorang anak yang tumbuh di tengah perubahan.
Setiap kata yang tertuang menggambarkan perjuangan untuk bertahan, merangkai kembali harapan, dan menerima bahwa tidak semua hal bisa kembali seperti dulu.
Bayangkan jika Anda bisa kembali ke masa kecil...
Mengingat tawa, kehangatan, dan semua momen yang dulu terasa begitu dekat.
Namun, seiring waktu, segalanya berubah.
Buku ini akan membawa Anda menyusuri perjalanan emosional yang mungkin pernah Anda alami, tetapi sulit untuk diungkapkan.
Ditulis langsung oleh Vania Winola, dengan sentuhan personal yang mendalam, buku ini menjadi saksi bagi banyak keluarga yang berjuang menghadapi perpisahan, perubahan, dan pencarian arti rumah yang sebenarnya.
Buku ini bukan sekadar kisah, tapi juga refleksi—tentang cinta, kehilangan, dan bagaimana kita belajar menerima kehidupan.
Jangan biarkan cerita ini berlalu begitu saja.
Rasakan setiap emosi yang tertuang di dalamnya dan temukan makna rumah dalam cara yang baru.
Dapatkan buku Yang Katanya Cemara sekarang dan biarkan kata-katanya menyentuh hati Anda.