Yusrina Sri. Lahir dan tumbuh remaja di Pesisir Selatan, tanah perantauan ibunya, lantas usai sekolah menengah pertama, ia tinggal jauh dari keluarga untuk menempuh pendidikan dan perjalanan berlanjut hingga kini, dan itu artinya masih harus jauh dari rumah dan dari kata 'pulang.
Gemar membaca, melamun, terus-menerus berpikir, gemar memerhatikan hujan turun dan hal tidak lazim lainnya.
Sesekali menulis puisi, cerita pendek, resensi, tulisan religi, beberapa dimuat di media, beberapa bernasib baik diterbitkan; Kau Bertanya Mengapa Aku Bergincu (puisi, Rumahkayu, 2014), Bangga Jadi Perempuan (religi, Quanta, 2015), Jika Esok Tak Ada Lagi (religi, Quanta, 2015), dan Seseorang Mencuri Ingatan Bapak (cerpen, Erkapublishing, 2018); sisanya masih mengendap di laptop, terserak di catatan, dan terkatung-katung tak selesai, dan sejumlah postingan Instagram, fanpage, selebihnya hanya hal-hal ganjil nan tak jelas.