Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas.
Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Teh sendiri berasal dari negeri Tiongkok, tepatnya di Provinsi Yunnan, bagian barat Tiongkok. Budaya mengonsumsi teh yang sudah dilakukan di Tiongkok dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa.
Orang Eropa yang secara personal menemukan teh dan kemudian menulis tentangnya adalah biarawan Yesuit Jasper de Cruz pada tahun 1560. Teh singgah di Eropa pada zaman Elizabeth I dan kemudian menjadi tren dalam masyarakat Belanda.
Saat itu, teh memiliki harga lebih dari $100 per pon sehingga para pedagang teh mendapatkan kemakmuran darinya.
Layaknya industri fashion, minuman juga memiliki tren. Banyak varian minuman yang menjadi tren kekinian, terutama bagi kaum muda. Bukan cuma soal rasa yang membuat aneka minuman ini digemari, melainkan cara penyajiannya juga bikin orang penasaran.
Popularitas teh kekinian membuka peluang bisnis baru. Benarkah modal yang dibutuhkan tidak sebesar usaha kedai kopi?
Buku ini ditulis oleh Ratna Somantri, seorang pakar teh di Indonesia yang jeli mengamati tren minuman di masyarakat. Berisi 51 resep teh kekinian yang patut dicoba baik di dapur maupun di kedai minuman anda.