Masa kehidupan Nabi bersama Khadijah merupakan periode yang sangat penting. Pada tahapan inilah Muhammad saw. membangun fondasi kenabian dan kerasulannya.
Berkat Khadijah, Muhammad meneguhkan keyakinan dirinya bahwa ia adalah manusia terpilih untuk mengemban amanat yang sangat besar.
Berkat Khadijah, segala keraguan dan kebimbangannya sirna sehingga dengan sigap ia menerima risalah dari Allah.
Karena dukungan Khadijah, Muhammad percaya diri menyeru seluruh kaumnya, bahkan seluruh manusia untuk meninggalkan keyakinan yang sesat dan perilaku bodoh yang merusak.
Dengan Khadijah di sisinya, Muhammad merasa percaya diri menanggung risiko kenabian: lepas dari ikatan keluarga besar, dimiskinkan, dimusuhi dan diperangi kaumnya sendiri.
Khadijah adalah kekasih, yang dekap dan kelembutannya menciptakan damai di hati Nabi. Khadijah adalah ayah yang korbankan seluruh harta demi kebenaran yang diyakininya. Khadijah adalah ibu yang senantiasa melimpahinya curahan cinta dan kasih sayang tanpa batas. Khadijah adalah telaga, tempatnya istirah dari segala resah.
Cukuplah ucapan Rasulullah saw. menjadi penegas keistimewaan Sang Pemuka Wanita Quraisy ini: Ia adalah wanita terbaik. Ia percaya dan beriman kepadaku saat orang lain mendustakanku. Ia korbankan seluruh hartanya ketika orang lain menahannya untukku. Dan ia melahirkan untukku beberapa putra-putri yang tidak kudapatkan dari istri-istri yang lain (HR Ahmad).