Anda juga tahu bahwa agama Islam dibangun di atas fondasi pendidikan yang sangat kuat.
Spirit pendidikan ikut tergambar pada wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Ayat pertama itu mengandung seruan untuk senantiasa membaca dan belajar.
Fakta tersebut dapat dimaknai bahwa agama Islam sangat lekat dengan nilai pendidikan.
Ironisnya saat ini, banyak di antara lembaga pendidikan yang hanya menjadikan label “pendidikan Islam” sebagai strategi marketing belaka.
Karena jika ditilik lebih dalam, metode pendidikan yang digunakan malah jauh dari kata Islami bahkan jauh dari nilai-nilai pendidikan Islam.
Sungguh ngeri sekali, di dunia yang semakin tua tetapi nilai-nilai Islam pada pendidikan malah semakin terkikis?
Lantas, seperti apa sejatinya model terbaik pendidikan Islam yang harus diteladani?
Untuk itu, mari gelorakan kembali spirit pendidikan Islam yang diajarkan Nabi kita Muhammad saw.
Tentu saja tidak ada teladan metode pengajaran yang lebih valid untuk dirujuk selain yang diajarkan oleh sosok teragung dalam Islam, Nabi Muhammad saw.
Dalam buku Muhammad Sang Guru karya guru besar ilmu hadis kelahiran Suriah ini, dirumuskan setidaknya ada 40 metode pendidikan nabawi yang dapat kita jadikan landasan etis dan ideologis dalam menyusun kurikulum pendidikan Islam.
Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah (1917-1997 M) juga menguraikan metode pendidikan Nabi saw. yang sangat modern, seperti pembentukan critical thinking murid, pendidikan yang didasarkan pada karakter masing-masing peserta didik, bahkan dijelaskan juga peran humor dalam proses pembelajaran.
Sebagai orangtua yang menjadi guru pertama bagi anak-anak kita, sudah sepatutnya mempelajari dan memahami pendidikan Islam.
Karena orang tua adalah madrasah pertama bagi anak-anak kita.
Tentunya buku ini pun cocok untuk dipelajari oleh para guru, ustadz, dan pengajar lainnya.
Kita bisa mencontoh dan meneladani 40 metode pendidikan Nabi untuk mengukuhkan fondasi agama untuk keturunan kita kedepan.