Bagi para sufi, hawa nafsu merupakan satu hal yang begitu diwaspadai, karena dapat menjerumuskan seseorang pada hal-hal negatif.
Banyak metode latihan spiritual (riyadhah) yang mereka tempuh dalam rangka melatih diri agar mampu mengendalikan hawa nafsunya.
Salah seorang sufi yang menaruh perhatian terhadap perkara mengendalikan hawa nafsu adalah Imam Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H).
Dalam karyanya, Ihya` ‘Ulumiddin, Al-Ghazali menuliskan cara mengendalikan hawa nafsu yang cukup unik.
Menurutnya, untuk dapat mengendalikan hawa nafsu, seseorang mengawalinya dengan menaklukan syahwat perut.
Imam Al-Ghazali adalah nama yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin di seluruh dunia.
Buku Minhajul Abidin adalah salah satu buku utama tasawuf yang ditulisnya.
Buku ini dibuat setelah buku Ihya Ulumuddin. Sehingga bisa dikatakan, buku ini adalah penyempurnaan dari hasil perenungan beliau terhadap buku tersebut.
Buku ini sangat layak dibaca untuk meraih kesempurnaan ibadah. Imam Al-Ghazali sendiri berkata bahwa Allah telah mengilhaminya dalam membuat urutan tahapan menakjubkan pada buku ini.
Buku ini memuat tujuh tangga pendakian dalam meraih kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat kelak.
Dengan mendaki tujuh tangga ini, dapat memperbaiki kualitas ibadah dan hubungan kita dengan sang Khaliq.
Apa saja tangga-tangga pendakian itu? penjelasan lebih lanjut bisa disimak dalam buku ini. Selamat Membaca.