Ia adalah Zainuddin, Hujjatul Islam Abu Hamid, Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad Al-Ghazali Al-Thusi Al-Naysaburi, Al-Faqih Al-Shufi, Al-Syafi‘i, Al-Asy‘ari. Ia lahir di Kota Thus yang merupakan kota kedua di Khurasan setelah Naysabur pada 450 Hijriah.
Ibn ‘Asakir mengatakan, “Imam Al-Ghazali lahir di Thus pada 450 H. Masa kecilnya dimulai dengan belajar fiqih. Kemudian ia pergi ke Naysabur dan selalu mengikuti pelajaran-pelajaran Imam Al-Haramain.
Ia berusaha dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menamatkannya dalam waktu singkat. Ia menjadi orang terpandang pada zamannya.
Ia duduk untuk membacakan dan membimbing murid-murid mewakili gurunya, dan menulis buku. Muhammad ibn Al-Hasan ibn Abdullah Al-Husaini Al-Wasithi dalam Al-Thabaqât Al-‘Aliyyah fî Manâqib Al-Syâfi‘iyyah menyebutkan 98 karangan. Al-Subki dalam Thabaqât Al-Syâfi‘iyyah menyebutkan 58 karangan.