Semangatku pada masa-masa yang akan datang telah sepenuhnya tumbang, kecuali hanya di satu hal: semakin intim dan mesra dengan hadiratNya. Selebihnya tidak ada, mutlak tiada. Saya menjalani waktu-waktu ke depan dengan perasaan sepenuhnya bebas dari kedirian saya pribadi, tapi mutlak dijalankan oleh Tuhan semesta alam.
Itulah sebabnya, saya membaca kembali esai-esai pendek saya tentang para sufi dengan perasaan yang baru, serasa tidak pernah menuliskan semua itu, serasa baru berjumpa dengan tulisan-tulisan tersebut. Sangat menakjubkan.
Bagaimana mungkin tidak? Bukankah esai-esai itu berasal dari diri saya sendiri? Secara lahiriah ya. Tidak ada jawaban yang lain. Tapi secara hakiki, betulkah tulisan-tulisan itu berasal dari diri saya yang sangat ringkih dan tidak tahu apa-apa ini? Tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin.
Di dalam buku ini, disadari atau tidak, kalian sebenarnya tidak akan pernah berjumpa dengan diriku. Kalau kalian mengalami ketergetaran atau tidak melalui buku ini, itu mutlak merupakan ketersentuhan kalian atau tidak dengan Tuhan semesta alam. Saya merasa tidak pernah ikut andil sama sekali.