“Sudahkah kau menemukan Tuhanmu?”
Terpaku oleh pertanyaan seorang suster ketika dirinya terbaring lemah di rumah sakit membuat hari-hari Weiner penuh dengan kegelisahan. Ditambah lagi, Sonya, anak perempuannya yang berusia lima tahun, sudah mulai bertanya-tanya tentang Tuhan. Semua itu memaksa Weiner untuk segera melakukan pencarian Tuhan.
Weiner memutuskan untuk mengeksplorasi delapan aliran kepercayaan yang telah diseleksinya dengan ketat. Dia melakukan tarian berputar bersama para Sufi di Turki, lalu bermeditasi di Tibet bersama Dalai Lama.
Bertolak ke Cina, Weiner melatih chi-nya bersama para Tao. Tak mau ketinggalan, dia melingkar bersama penyihir Wicca dan, pada akhirnya, kembali merenungi jati dirinya sebagai seorang Yahudi di Yerusalem.
Buku MAN SEEKS GOD ini mengajak pembaca berpikir: Dari mana manusia berasal? Apa yang akan terjadi ketika kita sudah mati? Ketika pertanyaan-pertanyaan spiritual banyak muncul pada zaman modern ini, Man Seeks God menyajikan perspektif tentang manusia mencari Tuhan dengan gaya yang asyik, menghibur, dan menginspirasi.
Buku yang terdiri dari 500 halaman ini bisa menjadi salah satu bahan bacaan yang wajib untuk kamu baca.
“Perjalanan misterius dan magis yang menerangi batin kita, luar dan dalam.” —National Geographic
“Caranya bercanda dan permainan katanya bagaikan dongeng yang memikat.” —TIME