Bangsa indonesia memandang bahwa apa yang dialaminya adalah sebuah takdir atau juga kekuatan supranatural/ gaib, cara pandang ini disebut oleh Tan Malaka sebagai logika mistika.
Cara cara seperti ini akan melumpuhkan/menghancurkan pikiran ketimbang berpikir untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya lebik baik mereka rasa untuk berguru atau mengharapkan kekuatan-kekuatan gaib yang menjadi andalan mereka untuk menutupi rasa takut itu sendiri.
Dalam hal ini Tan Malaka menuliskna madilog untuk merevolusi paradigma tersebut, Madilog adalah sebuah akronim dari materialisme, dialektika, dan logika yang menjadi titik pokok nya.
Tan malaka menjelaskan bagaimana seorang Alva Edison bisa dikatakan pintar dan bodoh, di mana sewaktu dia kecil dia dianggap idiot yang bodoh dan akhirnya dia dikeluarkan dari sekolah, namun setelah dia dewasa dia berubah menjadi Edison yang sangat jenius dan membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia.
Dari ketiga hal penting yang saya tulis secara singkat ini dapat menjadi panduan berpikir kita agar menjadi realistis, pragmatis, dan fleksibel, dan dalam buku ini juga saya dapat melihat bahwa Tan Malaka selalu mengatakan secara berulang-ulang "membaca" disini saya melihat bahwa Tan malaka ingin si pembaca mengetahui penting nya ilmu pengetahuan.