Bagaimana jika apa yang Anda pikirkan selama ini tentang kitab kuning hanyalah sepotong dari keseluruhan kisah?
Selama bertahun-tahun, ada anggapan bahwa belajar kitab kuning adalah metode kuno yang tidak mampu memacu kecerdasan santri secara optimal.
Tapi, kenyataannya jauh berbeda.
Tradisi ini telah mencetak generasi intelektual pesantren yang kiprahnya melampaui batas lokal hingga internasional.
Buku “Jejak Kemanusiaan dan Spiritualitas Kitab Kuning” mengungkap keunikan yang tidak ditemukan di tempat lain.
Ini bukan hanya soal lembaran teks, tetapi tentang metodologi pembelajaran yang hidup, dinamis, dan terus berkembang.
Anda akan diajak menyelami kedalaman tradisi pengajaran di Pesantren As-Shuffah—sebuah lembaga yang teguh menjaga keaslian pesantren tradisional sekaligus menjawab tantangan zaman.
Yang menjadikan buku ini berbeda adalah pendekatan autoetnografi dari Kiai Ubaidillah. Dengan pengalaman langsung yang reflektif, ia memandu kita menelusuri perjalanan intelektual dan spiritual yang berakar pada kitab-kitab turas.
Ini adalah undangan untuk memahami bagaimana ajaran klasik mampu memberikan jawaban bagi kebutuhan masyarakat modern yang semakin kompleks.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyerap inspirasi dan wawasan baru.
Buku ini lebih dari sekadar bacaan; ini adalah perjalanan pengetahuan yang akan memperkaya pikiran dan jiwa Anda.
Pesan sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi pesantren dan keunikan kitab kuning.