Pernah merasa kosong, kesepian, atau patah hati tanpa tahu harus ke mana melangkah?
Ada fase dalam hidup ketika semua terasa gelap, bahkan doa pun terasa jauh.
Namun bagaimana jika satu amalan sederhana justru menjadi titik balik hidup seseorang?
Dalam buku How Tahajjud Saved My Life, Saba Jaleel membagikan perjalanan pribadinya yang penuh trauma, kelelahan batin, dan pencarian makna hidup.
Hingga suatu malam di bulan Maret 2023, ia memulai shalat tahajud tanpa ekspektasi besar. Yang terjadi justru sebaliknya.
Di tengah sunyi malam, Allah menyentuh jiwanya yang paling rapuh dan menuntunnya kembali pada rasa cukup yang selama ini hilang.
Buku ini tidak menghakimi, tidak menakut-nakuti, dan tidak memaksa.
Dengan bahasa yang lembut dan jujur, Saba menghadirkan Islam sebagai cahaya, bukan beban.
Ia menuturkan bagaimana rahmat Allah bekerja pelan namun pasti, menyembuhkan luka terdalam, menenangkan pikiran yang kacau, dan menumbuhkan keyakinan bahwa Allah benar-benar cukup bagi hamba-Nya.
Banyak pembaca merasakan kehangatan yang sama.
Mereka menemukan bahwa buku ini bukan tentang rasa bersalah, melainkan tentang cinta Allah.
Sebuah panduan spiritual yang membumi, relevan dengan perjuangan hidup masa kini, dan menunjukkan bahwa kesabaran serta ketenangan dapat diraih ketika seseorang memilih kembali pada jalan-Nya.
Jika hatimu sedang lelah dan jiwamu butuh tempat bersandar, buku ini bisa menjadi teman perjalananmu.
Izinkan kisah ini membimbingmu mengenal tahajud bukan sebagai kewajiban yang berat, tetapi sebagai pelukan Allah di sepertiga malam terakhir.
Saatnya kamu merasakan sendiri bagaimana tahajud dapat menyelamatkan hidup.