Musibah adalah bagian dari kehidupan, namun yang sering luput bukan pada peristiwanya, melainkan cara kita memaknai dan menyikapinya.
Banyak orang bertanya, apakah musibah ini ujian, teguran, atau penghapus dosa?
Buku Fiqih Musibah hadir untuk menjawab kegelisahan itu dengan cahaya ilmu.
Fikih bukan sekadar hukum halal dan haram. Ia adalah panduan hidup seorang muslim dalam berhubungan dengan Allah, dengan sesama, dan dengan dirinya sendiri.
Dalam buku ini, Farid Nu`Man Hasan mengajak pembaca memahami fikih secara utuh, termasuk bagaimana Islam memandang musibah, cobaan, dan ujian hidup, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah serta khazanah mazhab-mazhab fikih Sunni.
Melalui bahasa yang mudah dipahami, buku ini menuntun pembaca untuk bersikap benar saat menghadapi musibah, agar tidak terjerumus pada sikap keliru, prasangka buruk, atau putus asa.
Pemahaman fikih yang lurus akan menumbuhkan ketenangan, kesabaran, dan keyakinan bahwa setiap ketentuan Allah selalu mengandung hikmah.
Ditulis dengan landasan ilmu fikih yang kokoh, buku ini menjelaskan posisi manusia sebagai hamba Allah yang memiliki hak dan kewajiban dalam setiap kondisi, termasuk saat tertimpa musibah.
Pemaparan fikih ibadah dan muamalah menjadi bekal penting agar seorang muslim tetap berada di jalan yang benar dalam keadaan lapang maupun sempit.
Jika Anda ingin memahami musibah bukan sekadar sebagai peristiwa, tetapi sebagai jalan mendekat kepada Allah, buku Fiqih Musibah adalah bacaan yang tepat.
Miliki sekarang, dan jadikan setiap ujian hidup sebagai sarana memperbaiki iman dan amal.