KUMPULAN ESAI SENO GUMIRA AJIDARMA YANG MEMBONGKAR RAHASIA DUNIA PERFILMAN INDONESIA

-
INI BUKAN BUKU TENTANG FILM, melainkan ideologi—sebagaimana tiada yang melebihi film dalam menanggung beban nasionalisme di Indonesia.

Sejak pemutaran pertama Darah dan Doa di Istana Merdeka pada 1950; pengalaman Orde Baru yang memisahkan film dari bentuk seni lain, dan mengendalikannya di bawah Departemen Penerangan; sampai masa pasca-Reformasi, tempat Festival Film Indonesia masih terus menjadi ajang pengujian: apakah film Indonesia itu “sudah Indonesia” atau belum.

Bagaimanakah cara mengujinya, ketika konsep identitas, maupun konsep nasional, tidak dapat diandalkan memberi kepastian?

Namun apabila konsep pascanasionalisme terandaikan mengatasi kebuntuan nasionalisme, apakah itu berarti konsep “film nasional” boleh dibiarkan mengambang?

Buku ini mengajak diskusi, tentang bagaimana media film telah menjadi ajang pergulatan antarwacana dalam perjuangan ideologis.

Tentang Penulis

-
Seno Gumira Ajidarma adalah seorang penulis, akademisi dan intelektual Indonesia.


Ia lahir pada tahun 1958 dan menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.


Ajidarma terkenal karena karyanya yang membahas masalah sosial dan politik Indonesia, termasuk "Jiwa Petualangan" dan "Cerita dari Blora".


Ia juga memimpin jurnal "Perempuan" dan aktif dalam berbagai organisasi sosial dan budaya.


Ajidarma dikenal sebagai salah satu intelektual Indonesia yang berpengaruh dan memiliki pemikiran yang menantang.
-

Daftar Isi

-

Spesifikasi Buku

-
Judul Buku : Film dan Pascanasionalisme

Penulis : Seno Gumira Ajidarma

Penerbit : Narasi

Halaman : 381 Halaman

Jenis Cover : Soft Cover

Kategori : Esai

Text Bahasa : Bahasa Indonesia

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku Ini?

Buku ini mengajak diskusi, tentang bagaimana media film telah menjadi ajang pergulatan antar wacana dalam perjuangan Ideologis.
Ditulis apik oleh Seno Gumira Ajidarma, seorang sastrawan, jurnalis, yang memiliki ketajaman tulisan dan wacana terkini. Menjadikan esai ini sakat layak dinikmati dan didiskusikan.
Buku ini merupakan pintu masuk diskusi terkait dunia perfilman Indonesia khususnya pascanasionalisme.
Dalam penyusunan buku ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama membahas tentang sinema, dalam pengertian media maupun budaya, kedua bergulat dengan pelacakan jejak gagasan "film nasional", yang menjadi ajang pertarungan ideologis.
Buku ini akan sangat seru sekali dinikmati oleh pecinta film Indonesia, lengkap dengan bahasan estetik, ekonomi, sosial, maupun politik.

Berapa Harga Untuk Tetralogi Winnetou?

Berapa Harganya?

298.000

Untuk Hari ini Saja!!

DISKON 50%



Hanya 149 ribu


Promo akan berakhir dalam :

20JAM
41MENIT
5DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU!!

-

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-
Bisa COD / Bayar Di Tempat
Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN!
-
Garansi Uang Kembali
Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai.
-