MERAYAKAN KEISTIMEWAAN PEREMPUAN DALAM ISLAM - 'BUYA HAMKA BERBICARA TENTANG PEREMPUAN'

-
Apakah Anda ingin memahami pandangan Islam yang sebenarnya tentang perempuan?


Dalam "Buya Hamka Berbicara Tentang Perempuan", Abdul Malik Karim Amrullah, atau Buya Hamka, menyampaikan hakikat perempuan yang dimuliakan dalam Islam, sebuah perspektif yang sering disalahpahami dalam diskusi kontemporer tentang feminisme dan peran perempuan.


Bayangkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana Islam memandang perempuan - bukan sebagai makhluk yang lemah, tetapi sebagai ciptaan yang istimewa dengan hak dan martabat yang tinggi. Buku ini membuka mata Anda terhadap kekayaan dan kedalaman nilai-nilai Islami yang berkaitan dengan perempuan, didukung dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan as-Sunnah serta kisah-kisah inspiratif dari sejarah Islam.


Ditulis oleh Buya Hamka, seorang ulama pembaharu Islam yang terkemuka, buku ini menawarkan perspektif yang kaya dan autentik. Hamka tidak hanya seorang cendekiawan, tetapi juga saksi mata sejarah, memberikan wawasan yang tak ternilai tentang hubungan perempuan dengan agama, masyarakat, dan sejarah.


Jadilah bagian dari perjalanan menemukan kebijaksanaan tentang perempuan dalam Islam. Dapatkan "Buya Hamka Berbicara Tentang Perempuan" hari ini dan mulai mengeksplorasi wawasan yang menyejukkan dan pencerahan tentang topik ini.

Tentang Penulis

Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka lahir di Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908. 

Ia adalah putra tertua dari tujuh bersaudara.  Dididik dalam keluarga Muslim, ayahnya adalah Abdul Karim Amrullah, seorang ulama pembaharu Islam di Minangkabau. 

Ibunya bernama Siti Shafiyah, berasal dari keluarga seniman asal Minangkabau. 

Sebelum mengenyam pendidikan formal, Hamka lebih dulu tinggal bersama neneknya di selatan Maninjau. 

Lalu, saat ia berusia enam tahun, Hamka pindah untuk tinggal bersama ayahnya di Padang Panjang. 

Sesuai dengan tradisi Minang, Hamka harus belajar Al-Qur'an dan tidur di masjid dekat rumah keluarganya. 

Setelah itu, pada 1915, Hamka mendaftar di SMKA Sultan Muhammad, sekolah di mana ia belajar mengenai ilmu pengetahuan umum. 

Dua tahun setelahnya, ia bersekolah di Sekolah Diniyah. Kemudian pada 1918, ayahnya mendaftarkan Hamka di Thawalib Sumatera. 

Karena merasa tidak puas dengan kondisi pendidikannya saat itu, ia sering mengunjungi perpustakaan yang dikelola oleh salah satu gurunya, Afiq Aimon Zainuddin.

Hamka kerap membaca buku-buku yang mengulas tentang Jawa Tengah. Akibatnya, ia pun berkeinginan untuk pindah ke Jawa.  Setelah empat tahun sekolah, pada 1922, Hamka pindah ke Parabek untuk belajar di bawah asuhan Aiman Ibrahim Wong.

Setelah satu tahun berada di Jawa, ia kembali ke Padang Panjang pada Juli 1925. Di sana ia menulis majalah pertamanya bertajuk Chatibul Ummah yang berisikan tentang kumpulan-kumpulan pidato yang ia dengar di Surau Jembatan Besi. 

Pada 1927, Buya Hamka memutuskan untuk pergi ke Mekah. 

Selama di Mekah, Buya Hamka belajar mengenai bahasa Arab. 

Di Mekah inilah ia bertemu dengan Agus Salim, salah seorang jurnalis juga. 

Setelah bertemu dengan Salim, Hamka diberi saran untuk lebih baik kembali ke Indonesia dan mengembangkan kariernya di sana. 

Akhirnya, Hamka memutukan untuk kembali ke Indonesia setelah tujuh bulan berada di Mekah.  Namun, Hamka tidak kembali ke Padang Panjang, melainkan ke Medan.

Hamka bekerja sebagai penulis di Majalah Pelita Andalas.  Namun, setelah ia menikah dengan Siti Rahim, Hamka lebih aktif dalam kepengurusan Muhammadiyah. 

Karena kegigihannya di Muhammadiyah, Hamka diangkat menjadi Ketua Muhammadiyah cabang Padang Panjang. 

Selanjutnya, pada masa pendudukan Jepang, tahun 1944, Hamka dipercaya menjadi anggota Majelis Darurat yang menangani masalah pemerintahan dan Islam. 
-

Daftar Isi

-

Spesifikasi Buku

-
Judul : Buya Hamka Berbicara Tentang Perempuan

Penulis : Buya Hamka

Halaman : 144 Halaman

Ukuran : 12 x 18 cm

Sampul : Soft Cover

ISBN : 978-602-2502-36-4

Penerbit : Gema Insani

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku Ini?

Pemahaman Mendalam tentang Peran Perempuan dalam Islam: Buku ini memberikan wawasan yang mendalam dan autentik tentang posisi dan martabat perempuan dalam Islam, sesuatu yang sering disalahpahami dalam diskusi kontemporer.
Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah: Buya Hamka menyajikan argumentasi dan pandangannya dengan merujuk langsung pada dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah, memberikan pemahaman yang berlandaskan pada sumber-sumber utama Islam.
Pandangan Ulama Legendaris: Sebagai ulama terkemuka dan cendekiawan Islam, Buya Hamka membawa otoritas dan keaslian dalam penulisannya, yang menambah nilai dan kepercayaan pada isi buku.
Menjawab Isu Kontemporer: Buku ini menghadirkan jawaban atas berbagai isu kontemporer seputar feminisme, perempuan, dan pandangan Islam, yang sering menjadi topik perdebatan di masyarakat modern.
Inspirasi dan Wawasan untuk Semua: Tidak hanya bagi para perempuan, buku ini juga memberikan inspirasi dan wawasan bagi pria untuk lebih menghargai dan memahami peran perempuan dalam kehidupan dan dalam konteks keislaman.

Berapa Harga Untuk Buku Langka Ini?

Berapa Harganya?

298.000

Khusus Hari ini Saja!!



DISKON 50%



Hanya 149 Ribu



Promo akan berakhir dalam :

3JAM
6MENIT
16DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU!!

-

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-
Bisa COD / Bayar Di Tempat
Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN!
-
Garansi Uang Kembali
Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai.
-