Dia dikenal jenius, berpengalaman luas, kuat hafalan, jauh dalam melihat masalah, memiliki wawasan mendalam dan pandangan yang argumentatif.
[Imam Al-Subki, Thabaqât al-Syâfi‘iyyah, 4/103]
Ketika bertolak ke Bagdad, dia langsung disambut dengan antusiasme dan penghormatan tinggi oleh banyak warga.
Di sana, kharismanya benar-benar mampu mengalahkan kharisma dan pamor para menteri dan pejabat.
[Imam Al-Asnawi, Thabaqât al-Syâfi‘iyyah, 2/244]
Kefasihan bicaranya, kesempurnaan akalnya, kefasihan lisannya, kesegaran humornya, serta kedalaman nasihatnya membuat sosoknya kian dikagumi dan digemari semua orang.
Ia mengabdikan dirinya untuk mengajar, menyebarkan ilmu, berfatwa, dan menulis karya.
[M. Rasyid Ridha al-Qabani, Muqaddimah Jawâhir al-Qur’ân]