Buku ini merupakan terjemah kitab Hujjah Ahlussunnah Wal Jamaah karya KH. Ali Maksum Krapyak. Kitab tersebut hingga saat ini masih dikaji di banyak pesantren.
Mula-mula, kitab ini adalah bahan debat dari KH. Ali Maksum dengan beberapa ulama Yogyakarta pada tahun 70an.
Perdebatan itu berkisar pada amaliyah-amaliyah Aswaja An-Nahdliyah yang "diragukan" oleh kelompok lain.
Isi dari buku ini terdiri dari delapan bagian. Bagian-bagian itu menjelaskan dengan jelas bagaimana amaliyah NU sebenarnya bukan bid'ah dan memiliki landasan yang jelas.
Di antara bagian-bagian itu adalah ihwal tawasul, ziarah qubur, talqin mayit, serta kepercayaan atas siksa kubur.
Apa keunggulannya? Keunggulan buku ini adalah bagaimana pengarang dengan cerdas menyuguhkan argumentasi-argumentasi logis dan bereferensi atas praktik amaliyah tersebut.
Membacanya akan mencerahkan kita bagaimana sebuah ajaran yang dicap bid'ah oleh beberapa kelompok sebenarnya tidak seperti itu. Ketidaktahuan kelompok itulah yang tidak jarang menjatuhkan seseorang pada klaim yang menyalahkan.