Sungguh merupakan fakta sejarah yang membanggakan bahwa sejak 7 November 2003, UNESCO mengakui wayang Indonesia sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Dengan kata lain, wayang Indonesia telah diakui sebagai mahakarya dunia, dan telah menembus level tertinggi kebudayaan umat manusia. Sejak kita mengadopsi kisah Ramayana dan Mahabharata dari India pada masa kejayaan Hindu hingga kini, bangsa Indonesia telah mewarisi 29 jenis wayang.
Sebagai sebuah pertunjukan, memang terdapat pula wayang Tiongkok, Malaysia, India, Thailand hingga puppet show dari Amerika Serikat. Namun, kehebatan dan kedahsyatan kisah serta pertunjukan wayang yang berurat akar di Indonesia sukar dicari tandingannya karena yang diceritakan adalah perikehidupan manusia di jagat raya ini.
Belum lagi, pertunjukan dan kisah wayang di Jawa telah mengalami banyak perubahan, disesuaikan dengan situasi-kondisi lokal masing-masing daerah. Bahkan, wayang yang semula berakar pada kepercayaan serta adat budaya Hindu (India), digunakan pula sebagai media dakwah Islam oleh para wali di tanah Jawa.
Buku kecil ini sengaja ditulis dengan praktis untuk memberikan gambaran awal cerita dan latar belakang tokoh-tokoh yang berperan dalam kisah wayang purwa. Dengan membaca buku ini, paling tidak akan terbangun gambaran konstruktif mengenai wayang.
Dan, ketika menikmati pertunjukannya maka diharapkan akan mempunyai bekal yang cukup untuk mengapresiasi jagat seni pewayangan dengan lebih mantap, jernih, dan terbuka. Termasuk dalam mengambil saripati maupun pesan moral yang terkandung di dalamnya.